Medali

Sejarah PB. Mandala

Sejarah PB. Mandala

Berawal dari hobby dan kecintaan terhadap olahraga bulutangkis, pada tahun 2018, tepatnya pada bulan Februari 2018, Ibu Farida Jafar, SE (saat ini sebagai Owner sekaligus Manajer dari PB. MANDALA), membuka sebuah perkumpulan olahraga bulutangkis di Kota Jayapura dengan nama PB. MANDALA.  Pembukaan PB. MANDALA, salah satunya dimaksudkan sebagai wadah untuk menyalurkan minat dan bakat serta membina atlit-atlit bulutangkis di Kota Jayapura.

Pembukaan PB. MANDALA ini juga sebagai salah satu bentuk keprihatinan Ibu Farida Jafar terhadap stagnannya perkembangan olahraga bulutangkis dan kerinduan untuk menjadikan olahraga bulutangkis di Papua, khususnya di Kota Jayapura lebih maju. Stagnannya perkembangan olahraga bulutangkis di Kota Jayapura tersebut tidak saja karena sangat terbatasnya jumlah perkumpulan bulutangkis yang melakukan pembinaan atlit-atlit usia dini untuk menghasilkan atlit-atlit yang berprestasi, namun juga sangat jarangnya diadakan kejuaraan bulutangkis yang berkualitas.

Pada awal berdirinya, PB. MANDALA baru membina kurang lebih 15 atlit putra/putri dan dilatih oleh Pelatih Kepala Arif Rachman. Namun seiring dengan waktu, PB. MANDALA semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas, sehingga sampai dengan saat ini telah membina kurang lebih 80 orang atlit, mulai dari Kelompok Umur Pra Usia Dini, Usia Dini, Anak-Anak, Pemula, Remaja, Taruna sampai dengan Dewasa. Bahkah beberapa atlit binaannya merupakan atlit yang memperkuat Provinsi Papua dalam PON XX tahun 2021 yang dilaksanakan di Provinsi Papua.

Pada tahun 2019, tepatnya bulan Maret 2019, PB. MANDALA melakukan terobosan dengan melaksanakan kejuaraan bulutangkis yang berkualitas dengan nama Kejuaraan MANDALA CUP I yang diselenggaran Open Tournament khusus Provinsi Papua. Pelaksanaan kejuaraan tersebut difokuskan pada Kelompok Umur Pembinaan (Usia Dini sampai dengan Taruna), kategori dewasa dan veteran juga ikut dipertandingkan. Kehadiran kejuaraan ini, kembali menggairahkan dunia olahraga bulutangkis di Papua, khususnya Kota Jayapura yang sekian lama dapat dikatakan mati suri.

Pada Maret 2020, PB. MANDALA kembali mengadakan kejuaraan bulutangkis MANDALA CUP II dengan lingkup yang lebih besar, baik jumlah perkumpulan, jumlah atlit yang mengikuti pertandingan, kategori yang dipertandingkan maupun jumlah provinsi peserta. Jika pada MANDALA CUP I hanya diikuti atlit-atlit dari Provinsi Papua, maka pada Kejuaraan MANDALA CUP II diikuti pula oleh atlit-atlit dari Provinsi Papua Barat.

Perkembangan PB. MANDALA sejak didirikan sampai saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, tidak saja dari sisi jumlah atlit yang dibina, tetapi juga kualitas pembinaan yang semakin baik, hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan beberapa atlit PB. MANDALA yang telah mampu bersaing di kejuaraan tingkat regional, khususnya di Kawasan Indonesia Timur.

Komitmen PB. Mandala untuk meningkatkan kualitas pembinaan, salah satunya dilakukan dengan mengirimkan atlitnya untuk mengikuti kejuaraan, tidak saja kejuaraan di luar Kota Jayapura, tetapi kejuaraan di luar Provinsi Papua, seperti kejuaraan di Gorontalo, Kendari maupun di Semarang.